Sebuah pelajaran berharga dari hidup dan kehidupan burung elang, dimana pada
kenyataannya Elang mampu hidup sampai umur 70 tahun sebelum akhirnya “berpulang”.
Bagaimana elang mampu bertahan hidup nyaris satu abad itu? Mari kita telaah..
Dengan tampilannya yang gagah, mata yang tajam dan cakar
yang kuat, burung elang adalah makhluk predator terkuat di angkasa!! Ia mampu “melayang”
ratusan kilometer di angkasa hanya dengan sekali kepakan sayapnya yang kokoh, tatapan
matanya yang tajam mampu “meneropong” buruannya di darat hingga dengan sigap
akhirnya “menyergap” mangsanya yang lengah di daratan. Yaaa… begitulah “keseharian”
Sang Elang untuk berjuang mempertahankan hidup dan kehidupannya.
Sebagaimana makhluk Tuhan lainnya, burung elang pun akan
mengalami “masa tua” yang menakutkan buat sebagian makhluk. Di usianya yang ke
40, dimana paruh yang dulu kokoh kini semakin bengkok dan tak tajam, cakar yang
dulu kuat mengcengkeram kini terjulur kuku yang memanjang dan tak tajam, sayap
yang dulu kekar kini terbungkus bulu sayap yang semakin berat hingga tak mampu
lagi terbang. KENYATAAN yang IRONIS!! Tapi biar bagaimanapun burung elang harus
mampu melewati masa itu untuk kembali menjadi Sang Elang yang perkasa sampai
umurnya yang tersisa di 30 tahun kedepan. Lalu bagaimana Sang Elang akhirnya
mampu bertahan sampai umur 70 tahun? Sebuah pilihan pahit yang harus diambil
Sang Elang, menyakitkan dan pedih.. tapi sang elang tak punya pilihan, LIFE
MUST GO ON!!
Secara naluriah, di usianya yang ke-40, burung elang
memutuskan untuk pergi ke tempat yang tinggi dan sunyi. Selama 150 hari ia akan
“meng-UPGRADE” kembali dirinya hingga kembali menjadi elang yang gagah perkasa.
Sebuah proses “revitalisasi” yang cukup menyakitkan, pedih dan sendiri, maka
mulailah proses itu…
Ditempat yang tinggi dan sepi itu, burung elang mulai mematukkan paruhnya yang bengkok ke bebatuan yang ada hingga hancur. Sakit, pedih, berdarah.. tapi dalam 150 hari paruh baru yang kokoh akan tumbuh kembali…
Ditempat yang tinggi
dan sepi itu, burung elang mulai menghentakkan kuku-kukunya yang panjang yang
sudah tak tajam itu ke bebatuan hingga terlepas. Sakit, pedih, berdarah.. tapi
dalam 150 hari akan tumbuh kembali cakar baru yang kokoh seperti semula…
Ditempat yang tinggi
dan sepi itu, burung elang mulai mencabuti bulu-bulu sayapnya yang kian menebal
dengan paruhnya secara paksa. Sakit, pedih, berdarah.. tapi dengan dibuangnya
bulu-bulu tua itu maka sayapnya akan kembali kuat menantang angkasa..
Yaaa.. selama 150 hari Sang Elang berjuang sendiri demi
hidup dan kehidupannya yang masih jauh kedepan. Sang elang tak punya pilihan
jika ingin terus hidup. Proses yang menyakitkan itu ia lewati dengan sabar,
LIFE MUST GO ON!! Hingga genap 150 hari akhirnya Sang Elang telah pulih dan “terlahir
kembali” menjadi Sang Elang nan gagah seperti saat muda dulu!!! Itulah KENYATAAN
Sang Elang… instink untuk terus bertahan hidup harus mengantarnya ke prosesi
yang pedih dan menyakitkan. Sang Elang tak gentar, Sang Elang tak mundur.. karena
30 tahun sisa hidupnya ia akan tetap menjadi Sang Elang yang tetap perkasa,
tetap menjadi penguasa di angkasa!!
Dari CERITA ILMIAH tentang hidup dan kehidupan burung elang
diatas, maka dapat dipetik hikmah… bahwa kita (manusia) sebagai makhluk Tuhan
yang paling sempurna jangan pernah takut untuk berproses. Sepahit apapun proses
itu, seberat apapun kendala dan aral yang akan menghadang didepan sepatutnya
kita HARUS hadapi dengan ikhlas dan sabar. Hingga kita akan terus bisa mempertahankan
hidup dan kehidupan, menjadi “lebih sempurna” setelah melewati proses-proses..
LIFE MUST GO ON, MAKA JADILAH SANG ELANG!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar